Sabtu, 10 September 2016

Sepeda Gunung (Mountain Bike /MTB) dalam PON XIX 2016 Jawa Barat sebagai Sutu Olah Raga yang mudah dipahami


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Sepeda Gunung dalam PON
XIX 2016 Jawa Barat dalam hubungannya dengan
kemudahan dalam pemahman istilah)
__________________________________________________














___________________

Kata pengantar
___________________

Para kawan dimana-pun berada...!"

Jika huruf "Se" pada kalimat "Sepeda Gunung" kita
hilangkan tentu bunyinya menjadi "Peda Gunung".

Menurut hemat penulis, istilah ini masih dapat di
pahami oleh masyarakat umum Nusantara.

...dan...dan...dan...bahkan, huruf atau kata "Sepe"-
pun yang di hilangkan masih banyak masyarakat
Nusantara yang memahaminnya. Pada hal yang tertulis
adalah "Da Gunung".

Mengapa begitu...?
Karena memang begitu-lah istilah, sangat dipengaruhi
oleh bahasa yang kita pakai dalam memahaminya.

Bagimana pula dengan istilah "Terrain Bike /ATB"
atau dengan istilah Mountain Bike /MTB...?

Tentu sedikit lebih sulit memahminya, meskipun
maksudnya sama dengan istilah Sepeda Gunung dalam
suatu perlombaan Olah Raga.

Kawan-kawan sekalian...!

Ada 44 Cabang Olah Raga yang dipertandingkan pada
PON XIX Jawa Barat dan. Dari ke 44 Cabang tersebut
Cabang Olahraga ini salah satunya yang mudah dipahami.

...dan...

Berikut infonya.

Selamat menyimak...!

________________________________

Sekilas info Sepeda Gunung
________________________________












* Pengertian

Sepeda gunung (Inggris: All Terrain Bike /ATB atau
Mountain Bike /MTB) adalah sepeda yang digunakan dalam
medan yang berat. Pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1970, oleh pengguna sepeda di perbukitan San
Fransisco. Ketika pertama kali dipamerkan pada New
York Bike Show pada tahun 1981, penemu sepeda gunung
mengatakan bahwa sepeda  jenis ini tidak akan pernah
populer. Kenyataannya 80% sepeda yang terjual di
Amerika Serikat adalah jenis ini. Sepeda gunung adalah
jenis sepeda yang pertama kali dinaiki sampai ke puncak
gunung Kilimanjaro, titik tertinggi di benua
Afrika, 5.895 m.









Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-
cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari
baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan
komposit serat karbon (carbon fiber reinforced plastic)
dan menggunakan shock breaker (peredam

Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan
untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki
18-30 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan
kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan
30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan
dan cassette sprocket dengan 10 piringan, sehingga 3x10=30
tingkat kecepatan yang berbeda.

* Desain











Tipe sepeda gunung dibagi lagi menjadi berdasarkan
empat jenis frame, yaitu:

1. Rigid

Sepeda jenis ini tidak memiliki suspensi sama sekali,
dan sering digunakan untuk sepeda cross country low end.

2. Hardtail

Jenis ini memiliki bagian depan yang bersuspensi, sedangkan
frame dengan bagian chain stay kaku tanpa ada suspensi.

Tipe hardtail biasanya dipakai di medan yang bervariasi.
Tipe hardtail sendiri bisa dicirikan dari adanya satu
shockbreaker dibagian depan. Kalau tipe ini lebih cepat
mendapatkan momentum ketika dikayuh sehingga untuk
mendapat kecepatan maksimum jadi lebih mudah. Tipe ini
cocok buat yang senang cross country atau main di
daerah pedesaan.

3. Soft tail

Frame sepeda dengan suspensi belakang yang kecil yaitu
elastomer dan diaktifkan dengan frame yang fleksibel
bukan dengan pivot (persendian). Karena sepeda jenis
ini tidak memiliki pivot, maka sepeda jenis ini lebih
nyaman dan ringan dibandingkan sepeda jenis full
suspension lainnya, dan juga tetap memiliki efisiensi
mengayuh pedal layaknya jenis hardtail. Sepeda jenis
ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999, oleh
KHS, dengan tipe KHS Team Soft Tail.

Akan tetapi pada saat ini, sepeda jenis softail jarang
dikembangkan lagi, karena hanya memiliki travel belakang
yang pendek, hanya sekitar 1-4 inci, dibandingkan dengan
travel belakang sepeda full suspension sekarang yang
bisa mencapai 8 inci.

4. Full Suspension









Sepeda jenis ini memiliki suspensi untuk bagian garpu
depan dan bagian chain stay. Mekanisme kerja peredam
kejut di bagian chain stay pivot yang menghubungkan
lower dan upper chain stay, sehingga membuat ban
belakang dapat naik-turun mengikuti kontur medan yang
dilalui. Untuk sepeda full suspension lebih enak
digunakan dimedan off-road yang memiliki kontur tanah
atau bebatuan. Hal ini penting karena getaran sepeda
saat turun bisa diredam oleh shockbreaker di garpu
depan dan belakang sepeda. Sepeda jenis ini biasanya
fork (garpu) depannya lebih tinggi ketimbang belakang.

Soalnya ketika di turunan, sudut kemiringan sepeda
enggak akan terlalu ekstrem. Alhasil sepeda jadi
lebih mudah dikontrol.

* Disiplin









Secara umum sepeda gunung dibagi menjadi 5 jenis menurut
disiplin atau fungsi bersepeda, diantaranya yaitu:


Sepeda gunung disiplin cross country (XC) dan bertipe
hardtail (HT)

cross country (XC) Dirancang untuk medan yang tidak
terlalu ekstrem (ringan), sepeda jenis ini hanya mempunyai
suspensi depan atau tanpa suspensi sama sekali.

Karena hanya memiliki suspensi depan biasanya sepeda
gunung jenis ini dikategorikan sebagai hardtail frame.









Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh
ditanjakan, di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan
dan perjalanan jarak jauh. Sepeda jenis ini sangatlah
disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain MTB.

Sepeda jenis XC dirancang memakai suspensi depan (fork)
dengan travel antara 80-120 mm, dan sangat tidak
disarankan untuk mengganti panjang travel lebih dari yang
telah ditetapkan oleh produsen.

Trail XC Sepeda Trail adalah perkembangan dari sepeda XC,
yang umumnya digunakan oleh pengendara MTB rekreasi,
dengan medan trail off-road.








Sepeda ini biasanya memiliki travel dengan ukuran antara
120-140 mm. Sepeda Trail XC biasanya dibuat untuk
menghadapi medan kasar lebih baik daripada sepeda jenis XC.

Enduro/All Mountain (AM) Biasa dipakai untuk jalur perpaduan
antara cross country (XC) dan downhill ringan (light DH).
Didesain untuk melintasi alam yang berat seperti naik dan
turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan
menjelajah medan off-road jarak jauh. Memiliki 2 suspensi
depan dan belakang (double suspension). Panjang suspensi
belakang (rear suspension) sekitar 6 inchi dan panjang
suspensi depan (fork) mulai dari 140-160 mm. Pemakai
dapat melakukan pendakian gunung dengan baik (tidak berat),

sekaligus juga dapat menuruni gunung dengan cepat (tidak
berguncang-guncang), karena panjang suspensi yang optimal.

Keunggulan sepeda jenis ini ada pada ketahanan dan
kenyamanannya untuk dikendarai. Nama lain dari sepeda
jenis ini adalah "Enduro".

Free Ride (FR) Dirancang untuk mampu bertahan melakukan
lompatan tinggi (drop off) dan kondisi ekstrim sejenisnya.

Rangkanya kuat namun tidak secepat dan selincah sepeda
jenis All Mountain, karena bobotnya yang lebih berat,
maka kurang cocok untuk digunakan dalam perjalanan jarak
jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan. Sepeda jenis
ini speknya mirip dengan jenis Downhill. Sepeda jenis
ini memiliki panjang suspensi fork bertravel antara
180-200 mm.

* Downhill (DH)










Sepeda gunung disiplin downhill dan bertipe full
suspension. Sepeda Polygon dikendarai rider internasional
Fabien Cousinie.

Untuk medan yang sangat ekstrem, sepeda gunung jenis ini
mempunyai suspensi ganda (double suspension) untuk meredam
benturan yang kerap terjadi ketika menuruni lereng dan dapat
menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi.

Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam
menuruni bukit dan gunung. Sepeda jenis ini tidak
mengutamakan kenyaman dalam mengayuh, karena sepeda jenis
ini hanya dipakai hanya untuk menuruni lereng bukit atau
gunung.

Sepeda ini juga dipakai untuk perlombaan, sehingga yang
menjadi titik utama dalam perancangannya adalah bagaimana
agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke
lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka, namun
sepeda mereka diangkut dengan mobil.








Sangat tidak efisien jika sepeda ini digunakan di dalam
kota maupun di jalur cross country. Travel suspensi depan
sepeda ini sama dengan jenis sepeda FR, antara 180-200 mm.

Dirt Jump (DJ) Sepeda jenis ini awalnya dirancang untuk
anak muda perkotaan, selain sebagai alat transportasi,
untuk kebut-kebutan di jalan raya kota, juga digunakan
untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan atraksi-atraksi
ekstrim lainnya.

Fungsi dari sepeda jenis ini sangat mirip dengan BMX,
namun dengan bentuk yang diperbesar. Nama lain dari
sepeda jenis ini adalah trial atau urban MTB.

______________

Penutup
______________









Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Berikut Cabang-cabang Olahraga yang dipertandingkan
tersebut. Dan semoga anda dapat memahami istilah-
istilahnnya, punya gambaran akan kegiatan olah
ragannya.

Jika tidak...!

Bukan tidak mungkin Olah Raga tersebut menjadi tidak
ada sukai karena tidak memahaminya.

Padahal dan padahal...!

Justru info mengenai Olah Raga tersebut yang anda cari-
cari selama ini. Yang anda sukai menontonnya, tapi anda
tidak tahu apa nama olah raga tersebut.

Ehem...!

Ini dia :


* Cabang Olahraga

Program Pekan Olahraga Nasional XIX memperlombakan 44 cabang
olahraga dengan total 65 disiplin dan 755 pertandingan.

Aerosport/Dirgantara
Aeromodelling (9) (detail)
Layang gantung (6) (detail)
Paralayang (8) (detail)
Terbang layang (9) (detail)
Terjun payung (6) (detail)
Akuatik
Loncat indah (10) (detail)
Polo air (2) (detail)
Renang (40) (detail)
Renang indah (3) (detail)
Renang perairan terbuka (6) (detail)
Anggar (12) (detail)
Angkat Berat/Besi, Binaraga
Angkat berat (15) (detail)
Angkat besi (15) (detail)
Binaraga (8) (detail)
Atletik (46) (detail)
Balap motor (6) (detail)
Balap sepeda (detail)
BMX (2)

Sepeda gunung (5)









Jalan raya (6)
Trek (9)
Berkuda (detail)
Ketangkasan (10)
Pacuan (5)
Bisbol/Sofbol
Bisbol (1) (detail)
Sofbol (2) (detail)
Biliar (16) (detail)
Bola basket (2) (detail)
Bola voli (detail)
Voli indoor (2)
Voli pantai (2)
Boling (11) (detail)
Bridge (5) (detail)
Bulu tangkis (7) (detail)
Catur (15) (detail)
Dansa (15) (detail)
Dayung
Dayung (15) (detail)
Kano (16) (detail)
Perahu naga (9) (detail)
Golf (7) (detail)
Gulat (detail)
Gaya bebas (17)
Gaya Grego-Romawi (9)
Hoki (detail)
Hoki indoor (2)
Hoki lapangan (2)
Judo (22) (detail)
Karate (17) (detail)
Kempo (17) (detail)
Kriket (4) (detail)
Layar (25) (detail)
Menembak (34) (detail)
Orkes barisan (10) (detail)
Panahan (18) (detail)
Panjat tebing (18) (detail)
Pencak silat (21) (detail)
Selam (detail)
Kolam (16)
Laut (6)
Senam (detail)
Senam aerobik (3)
Senam artistik (14)
Senam ritmik (6)
Sepak bola
Futsal (1) (detail)
Sepak bola (1) (detail)
Sepak takraw (8) (detail)
Sepatu roda (16) (detail)
Ski air (12) (detail)
Skuas (5) (detail)
Taekwondo (20) (detail)
Tarung derajat (17) (detail)
Tenis (7) (detail)
Tenis meja (7) (detail)
Tinju (16) (detail)
Wushu (23) (detail)

* Cabang Olahraga Eksebisi

3x3 Basketball (detail)
Arung jeram (detail)
Barongsai (detail)
Bola tangan (detail)
Gateball (detail)
Korfball (detail)
Muay Thai (detail)
Pétanque (detail)
Rugbi (detail)
Soft tenis (detail)
Woodball (detail)
Yongmoodo (detail)

Para kawan sekalian...!

Selamat malam...!







____________________________________________________________
Cat :
Masters Pétanque 2016 Final four à Istres finale - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=3_Q6EKSrnPM
Downhill & Freeride Tribute 2015 Vol.3 - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=sLGGylC9GA8





Tidak ada komentar:

Posting Komentar