Senin, 29 Agustus 2016

Tenis Meja dan Kepusingannya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tenis Meja atau bola pingping)
________________________________________________________________
















_____________________

Kata Pengantar
_____________________

Para kawan sekalian, apakah jika :
Ada Raket, Ada Bola, Ada Meja, dan Ada Net sudah dapat dilaksanakan
permainan olahraga Tenis meja menurut anda...?

a. Sudah
b. Belum

Semoga anda menjawab belum karena pemain-nya belum ada.

Nah...!

Sambil mencari pemain, mari sama menyimak info sekitar
Tenis Meja ini. Mari...mari...mari...!

Selamat menyimak....!
___________________________________________________________

Sekilas info tentang Tenis Meja atau bola pingpong
___________________________________________________________










* Pemahaman Umum

Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga
raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan
(untuk ganda) yang berlawanan.

Di Republik Rakyat Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong"
(Tionghoa : ???; Pinyin : pingpang qiú). Permainan ini menggunakan
raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa
disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk
meja.

Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia) dan di dunia adalah ITTF (International Table
Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan PTMSI
tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961.

* Sejah













Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, dimana dimainkan
oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam.

Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff-whaff",
dan disarankan bahwa permainannya pertama kali dikembangkan oleh
tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, dimana mereka membawanya
kembali ke Inggris.

Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net, dimana dua bukunya
berfungsi untuk memukul bola golf. Nama "ping-pong" digunakan hampir
semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya
merek dagang pada tahun 1901.

Nama "ping-pong" kemudian lebih digunakan untuk permainan yang
dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya
tenis meja.

Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, dimana Jaques menjual
hak nama "ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu
menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya
mengubah nama menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang
lebih umum, namun dengan merek dagang.

Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja,
yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan
menurutnya cocok untuk permainan.

Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun yang sama, menciptakan versi
modern dari raket dengan memasang selembar karet yang diberi bintik,
ke kayu yang sudah diasah.

Tenis meja mulai terkenal pada tahun 1901 disebabkan turnamen yang
dibuat, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia
tidak resmi pada tahun 1902.

Pada awal 1900an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa
pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang
buruk pada penglihatan pemain

Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti
Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London
menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926.

Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut,
Tenis Meja Amerika, dibentuk.

Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak
Komunis di Perang Saudara China mempunyai "hasrat untuk Tenis Meja
asal Inggris" yang menurutnya "ganjil".

Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan
lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis,
meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan
perusahaan alat olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd.

Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran
lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk "menurunkan
kecepatan permainannya". Tenis meja diperkenalkan sebagai cabang
Olimpiade pada tahun 1988.

* Peralatan Permainan

1. Raket









01. Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun
raket harus datar dan kaku.

02. Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya;
lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang
berserat seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass
fibre) atau bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut
tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm,
yang lebih tipis yang dipakai sebagai acuan.

03. Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi
oleh karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik
yang menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk
lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika
menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di dalamnya
menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih
dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat. 04.

Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama
permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada
lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya
untuk memeriksa/ mencobanya.

2. Bola











Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana
putih atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan.
Pantulan bola yang baik apabila dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm
akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 23–26 cm.

Pada bola tenis meja biasanya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga
bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas tertinggi
dari bola tersebut dan biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.

3. Meja lapangan


]















Ukuran lapangan tenis meja


4. Pegangan forehand



Pegangan backhand

* Cara bermain









1. Permainan tunggal

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.

Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.

Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai
adalah 2. misal: 15-13, 18-16

2. Permainan ganda

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
Pemain bergantian menerima bola dari lawan
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar
sebelah kanan lawan.

Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11,
dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.

Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai
adalah 2. misal: 13-11, 15-17
____________

Penutup
____________


Demikian infonya para kwan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!























































_____________________________________________________________
Cat :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar