Minggu, 28 Agustus 2016

Seni Beladiri Aikido


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Menyimak info sekitar Seni Beladiri Aikido dalam hubungannya dengan
Pengetian, Sejarah, Etimologi, Teknik dan Sistem Tingkat)
___________________________________________________________________












___________________

Kata Pengantar
___________________

Lewat link dibawah ini, penulis mengurai macam seni beladiri, al :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/tinju-pemahaman-umum-sejarah-etimologi.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/pencak-silat-motcak-pemahaman-umum.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/capoeira-pemahaman-umum-sejarah-teknik.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/ninja-asal-usul-pelatihan-peralatan-dan.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2016/01/jujitsuju-jutsuju-jitsu-pengertian.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/karate-pemahaman-umum-latihan-dasar.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2016/01/sumo-pemahaman-umum-penentuan-pemenang.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/khungfu-pemahaman-umum-perkembangan.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2016/01/judo-pemahaman-umum-sejarah-teknik-dan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/taekwondo-materi-filosofi-istilah-kuda.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/muay-thai-atau-tinju-thai-pengertian.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/gulat-pengertian-jenis-pertandingan-dan.html

Untuk melengkapinya, berikut info sekitar "Aikido"

Selamat menyimak...!

__________________________________

Sekilas info tentang Aikido
__________________________________



























Aikido (bahasa Jepang: ???, aikido) adalah seni beladiri yang mempunyai
akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan manifestasi
dari modernisasi pemikiran Jepang dengan selimut budaya Jepang tradisional.

Hal ini membuat seni beladiri yang dikembangkan oleh Morihei Ueshiba
sekitar tahun 1800-an( ?? ?? Ueshiba Morihei) menjadi sangat diminati
berbagai kalangan pada abad modern ini sebagai sebuah gaya hidup.

Akar ilmu bela diri aikido terutama berasal dari sebuah tradisi bela
diri kuno yang turun temurun hanya dimiliki oleh sebuah keluarga istana,
yaitu "Daito Ryu Aiki-Jujutsu (atau ju-jutsu)".

Dalam tradisi lama "Jutsu" berarti sebuah "art" atau "seni", sehingga bentuk
lama ini mempunyai pakem-nya sendiri sebagai sebuah tradisi dengan tatanan
gerak tertentu. "Daito" adalah sebuah nama yang merujuk kepada nama sebuah
istana, yaitu Daito. "Daito" merupakan istana milik putra keturunan Kaisar
Seiwa bernama Minamoto Genji Yohimitsu. Yoshimitsu diwarisi ilmu ini oleh
putra keenam Kaisar Seiwa yaitu Pangeran Teijun yang sangat menggemari
ilmu beladiri.

Morihei Ueshiba yang biasa disebut sebagai O-Sensei mempelajari ilmu "Aiki"
ini dari guru pewaris ilmu ini yaitu "Sokaku Takeda". "Takeda" adalah
sebuah nama keluarga yang tidak lain adalah nama lain dari keluarga
"Minamoto". Dengan bakat yang begitu besar, Morihei Ueshiba telah
menyebarkan muridnya ke seluruh dunia untuk memperkenalkan keindahan
ilmu seni beladiri aikido ini. Saat ini, aikido telah berkembang
sekurangnya ke 93 negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan
sebagian Afrika.


* Sejarah












Aikido diformulasikan sejak akhir 1920-an sampai dengan 1930-an hingga
pada bentuknya yang sekarang oleh Morihei Ueshiba (?? ?? Ueshiba Morihei,
14 Desember 1883-26 April 1969, disebut juga sebagai o-sensei ???????
"guru besar")[2]. Ueshiba memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan
berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama)[3] selain "basis"-nya
Daito ryu, menjadi suatu seni beladiri yang unik.[1] Morihei Ueshiba
sebagai seorang murid merupakan murid yang berbakat dan mengabdi pada
gurunya yaitu Sokaku Takeda. Sokaku Takeda memberi lisensi kelengkapan
ilmunya kepada Morihei Ueshiba dalam bentuk "Mokuroku".

Dengan lisensi tersebut Morihei Ueshiba mendirikan sekolah pertamanya
dengan nama "Ueshiba Ryu Daito Aiki jutsu" yang kemudian berubah nama
menjadi "Aiki Budo" dan akhirnya disempurnakan dengan nama "Aikido".

Dojo pertama Aikido didirikannya di Tokyo dan hingga saat ini masih
tetap ada dan bernama Aikikai Hombu Dojo, sebagai pusat pengembangan
aikido di seluruh dunia.

Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri,
tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan
universal.Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan
Aikido dengan cara mendidik dan menciptakan praktisi beladiri ini di
seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal 26 April 1969 karena
penyakit kanker,namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.

* Etimologi dan filsafat










Aikido menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energi ki (?, prana)
individu dengan ki alam semesta. Kata "aikido" berasal dari tiga huruf kanji:

? - ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan
? - ki - jiwa, energi kehidupan
? - do - jalan, cara

Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana
untuk mengasihi serta membimbing lawan.[6] Prinsip ini diterapkan pada
gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan
kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk
kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.

* Teknik












Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada
latihan kekuatan fisik dan kecepatan, Aikido lebih mendasarkan
latihannya pada penguasaan diri dan kesempurnaan teknik. Teknik-
teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan,
kuncian, lemparan yang tampak sama dengan bantingan.

Di banyak perguruan aikido, teknik-teknik pukulan maupun tendangan
dalam praktiknya jarang digunakan atau malah dihilangkan. Sebenarnya
teknik pukulan dan tendangan di dalam aikido tidak dikenal sedemikian
sempitnya, sehingga terdapat istilah "atemi", sebagai suatu cara
untuk menggunakan segala kemungkinan seluas-luasnya dalam mendaya
gunakan tubuh untuk memukul-menendang dan setaranya (termasuk
menggunakan dahi, siku, lutut dan lainnya). Walaupun demikian,
dengan berbagai alasan teknik atemi ini cenderung ditinggalkan
atau dihilangkan oleh banyak perguruan aikido.

Keunikan aikido adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur
dalam mengatasi berbagai jenis serangan. Gerakannya cenderung melingkar
dibandingkan lurus-lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita akan banyak
memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya.

Banyak orang tertarik belajar aikido dimulai karena ketertarikannya
pada falsafahnya yang cukup tinggi. Tetapi, uniknya justru terletak
pada kesinambungan pemahaman antara seorang praktisi dengan seorang
filsuf. Sehingga, saran setiap guru aikido kepada mereka yang ingin
mengetahui aikido secara cermat adalah dengan "latihan".

Falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan konsep mengenai ki,
membuat Aikido menjadi suatu seni beladiri yang unik. Secara umum
Aikido dapat digolongkan sebagai beladiri kuncian dan pergumulan
(Inggris: grappling).

Aikido tidak mengenal sistem kompetisi atau pertandingan, seperti
beladiri pada umumnya untuk tujuan pemasyarakatannya. Namun cara
yang dipergunakan aikido untuk memasyarakatkan dirinya adalah dengan
sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela diri.

Hingga saat ini Aikido juga memiliki banyak cabang "teknik" (Jepang:
waza; Inggris: style) yang juga memperkaya teknik-teknik yang tidak
meninggalkan teknik dasarnya.[3] lebih menekankan teknik-tekniknya
kepada kecepatan dalam mengatasi serangan lawan (nage).

* Sistem tingkatan








tingkat sabuk warna tipe
kyu Ceinture blanche.png putih mudansha
shodan Ceinture noire.png hitam yudansha

Sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi Aikido hampir
sama dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang lainnya,
yaitu sistem Kyu (mudansha, tidak memiliki dan) untuk tingkat dasar
dan Shodan (yudansha, memiliki dan = ahli) untuk tingkat mahir.

Praktisi yang berada di tingkat kyu 6 sampai kyu 4 menggunakan tanda
berupa sabuk yang berwarna putih, sementara praktisi yang mencapai
tingkatan kyu 3 sampai 1 menggunakan sabuk berwarna cokelat.

Adapula dojo yang menerapkan sabuk kyu 6 sampai 1 tetap berwarna putih.
Shodan adalah tingkatan yang selanjutnya; praktisi yang mencapai tingkatan
ini ditandai dengan sabuk yang berwarna hitam serta aksesoris tambahan
berupa celana panjang bernama hakama.Celana seperti ini biasa
dipakai oleh para samurai pada zaman dahulu.

* Aikido Indonesia










Secara istilah "Aikido Indonesia" pertama kali digunakan oleh Perguruan
Aikido Indonesia di bawah naungan Yayasan "Keluarga Beladiri Aikido
Indonesia" yang biasanya dikenal dengan istilah umum "KBAI". Yayasan
KBAI ini terbentuk secara resmi pada tahun 1994 di Jakarta dengan para
pendirinya yang terdiri dari Bapak Ir. Muhammad Gazali, Bapak.
Drs Muhammad Razif dan Ir. Ferdiansyah.

Sedangkan aikido di Indonesia secara organisasi telah diorganisir pertama
kali oleh organisasi yang juga berbentuk yayasan, yaitu "Yayasan Indonesia
Aikikai" atau "YIA" pada tahun 1984.

Sedangkan menurut informasi lisan (penuturan), sejarah perkembangan
aikido di Indonesia telah mulai berkembang sejak sekitar tahun 1970,
bersamaan dengan kembalinya para putera Indonesia yang lulus sarjana
dari Jepang yang disekolahkan Pemerintah RI sebagai akibat pampasan
perang Jepang.

Perkembangan aikido dan beladiri impor lainnya dari Jepang sebenarnya
tumbuh dalam kurun waktu yang kurang lebih sama. Tetapi seni beladiri
Kempo, Karate, Jujitsu dan Judo menjadi lebih dahulu populer dibandingkan
Aikido pada masa itu. Dan pada kenyataannya seni beladiri aikido baru
mulai tumbuh sejak tahun 1990 di Indonesia.

___________

Penutup
___________

Demikian infonya para kawan....!

...dan...

Selamat malam....!

__________________________________________________________
Cat :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar